Minggu, 25 Desember 2011

“Bima “ Jajan Model Baru

Sebetulnya saya antipati terhadap dunia politik dan saudara-saudara nya itu. Akhir –akhir ini diskusi-diskusi mengenai jajan model baru ini sangat sering. Dari kalangan pemikir sejati ( cendekiawan) sampai mantan pejabat ini lah itu lah. Lebih kaget lagi ketika topik pembicaraan di media tersebut tentang “siapa yang salah ?” .

Bukannya mencari apa solusi nya bagaimana peranan pemerintah mengenai tindakan-tindakan yang diambil untuk menangani jajan model baru ini. Malah mencari kambing hitam ( Pelaku ) langsung saja saya ganti saluran tv tersebut.
Sebenarnya ketika jajan model  baru ini belum terbuat/terbentuk atau apa lah, ketika masyarakat menuntut haknya, ingin menyampaikan aspirasinya, dengan demonstrasi ( sah ketika ada ijin ) namun tidak ditanggap i aspirasi nya, tidak digubris, maka demonstran akan membuat kekacauan demi menarik perhatian pemimpin pembuat kebijakan, ketika proses menarik perhatian  usai dan belum juga di mengerti oleh pemimpin. Massa semakin bringas dan akhirnya jadilah jajan model baru ini  bernama “bima”.
Pemerintah Daerah terkesan lepas tangan dan cenderung menyalahkan aparat yang bertindak represif. Seandainya Pemda (Pemerintah daerah) memberi jalan, memberi ruang dialog, memberi jawaban, memberi opsi-opsi terbaik. Saya yakin jajan model baru ini tidak akan terjadi.
Beruntunglah Pemerintah Kota Surabaya Mempunyai Walikota yang membuka dialog ketika  ditolaknya pasien warga SURABAYA di Rumah Sakit Dr sutomo. Walikota langsung memberikan opsi-opsi yang harus ditempuh pasien yang ditolak sehingga jajan surabaya tidak terjadi.
Jangan sampai bermunculan Jajan-Jajan Baru. Pemerintah Daerah yang diberikan Otonomi Daerah harus membuka Ruang dialog dengan Demonstran.

“ jajan “yang saya maksud adalah tragedi kekerasan akibat demonstrasi.


 Nb.
       sejauh ini yang saya ketahui mengenai Jajan model baru hanya demonstran yang digebukin dan ada tembakan disitu mengenai korban tewas atau luka belum ada info. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Danang Satya N and Powered by Blogger.